Pendidikan yang Membebaskan adalah Sebuah Harapan

BERBAGI
Sumber: cctd.uksw.edu

Pendidikan yang membebaskan menjadi sebuah dambaan bagi semua orang. Sebagaimana harapan seorang tokoh pendidikan kritis yaitu Paulo Freire. Dalam pandangan Freire pendidikan harusnya berorientasi untuk membebaskan manusia dari kungkungan rasa takut dan tertekan akibat otoritas kekuasaan. Dengan demikian, Freire sangat menolak pendidikan dengan model bank. Sebab, dengan model semacam itu hanya menganggap bahwa peserta didik adalah objek. Akhirnya, hanya menyentak peserta didik dengan lagam yang sama. Hal tersebut dikarenakan tidak ada ruang partisipatif atau turut andilnya peserta didik dalam proses pembelajaran.

Pada hakikatnya, pendidikan sendiri memberikan kesempatan terhadap peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan emosional yang bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya. Hidup tanpa pengetahuan akan sangat mengenaskan karena dianggap hanya menjadi permasalahan dalam kehidupan. Selain itu, untuk mendapat dan memperoleh predikat pendidikan yang membebaskan adalah memanusiakan manusia. Sebab, episentrum pendidikan adalah agar manusia dapat menjalankan kehidupan versi terbaiknya tanpa terkekang oleh apapun.

Kita nampaknya perlu merefleksikan perihal konsep pendidikan yang membebaskan di negeri ini. Apakah dari ruang-ruang pendidikan yang ada telah menerapkan pendidikan yang membebaskan? Apakah sudah mencirikan pendidikan yang membebaskan yang menurut Freire yaitu pendidikan yang antara pendidik dan yang dididik sama-sama menjadi subjek pembelajaran dalam pendidikan?

Akan tetapi, nahas apabila melihat realitas pendidikan formal di Indonesia. Tentu dapat kita ketahui bersama proses pendidikan di sekitar kita lebih condong kepada pendidikan bergaya bank yang sangat jauh dari proses pendidikan yang membebaskan. Misalnya, seorang pengajar yang hanya mengajarkan sesuai dengan kurikulum saja, tetapi tak pernah membahas secara detail problematika yang terjadi di negeri ini. Pada akhirnya, peserta didik tidak mampu untuk membaca realitas sosial yang terjadi di sekitar mereka.

Melihat satu persoalan di atas apakah masih ada harapan untuk pendidikan yang membebaskan? Dengan demikian, dalam hal ini penulis masih berkeyakinan bahwa masih ada harapan pendidikan yang membebaskan. Selama masih ada orang yang percaya akan perubahan dalam pendidikan, maka sesungguhnya pendidikan yang membebaskan akan tercipta melalui ruang-ruang alternatif.

Mengapa harapan itu masih ada? Sebab, penulis banyak menemukan orang-orang yang peduli akan pendidikan yang terbebaskan. Baik secara langsung maupun melalui media cetak serta elektronik yang masih gencar mengampanyekan terwujudnya pendidikan yang membebaskan. Salah satu contoh pendidikan yang membebaskan adalah adanya program Youth Camp yang diselenggarkan di daerah sulawesi untuk membentuk pendidikan yang membebaskan dengan melibatkan anak muda dalam proses pembelajaran yang langsung dilakukan di pedesaan yang jauh dari kemapanan.

Dengan agenda seperti itu secara tidak langsung anak-anak muda yang terlibat dalam proses pendidikan tersebut langsung dihadapkan dengan realitas sosial yang terjadi dengan keadaan yang ada di sekitar mereka. Di lain sisi pula, harapan dari penyelenggara pendidikan yang langsung dihadapkan dengan realitas sosial. Sehingga dapat memberikan paradigma baru kepada para anak muda tersebut untuk lebih dalam mengetahui arti dari pendidikan yang membebaskan. Sebab, ketika anak muda hanya berada pada ruang-ruang pendidkan formal saja, anak-anak muda hanya menjadi objek pendidikan yang diisi oleh pengetahuan yang jauh dari realitas sosial yang terjadi di sekitar mereka.

Bagi penulis praktik-praktik untuk terciptanya pendidikan yang membebaskan harus terus dilakukan agar suatu ketika pendidikan yang selama ini masih belum menjadi pendidikan yang membebaskan dapat terwujud dengan terus dilakukan secara praktik agar dapat menuju terciptanya pendidikan yang membebaskan dan merdeka. (Semoga)

Penulis: Muhammad Amin Syamsuddin Pure (Relawan MCW)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.